SELAMAT MENYELAMI HATI

Rebah,rapuh,terbang,apung, apa saja...

kuingin segala itu hadir dan tidak sia-sia,

seperti hadirnya kita tanpa sua.



SELAMAT MENYELAMI HATI

Selasa, 26 Oktober 2010

Pada Alam

CATATAN HATI:
           Pada Alam 

pada matahari aku belajar kehangatan
memberikan kehidupan dengan sinarnya
pada bulan aku belajar kelembutan
memberikan terang di kegelapan malam
pada hujan aku belajar kesejukan
memberikan kesuburan pada tanah
pada pelangi aku belajar indahnya warna
memberikan keberagaman pada hidup
pada angin aku belajar ketulusan
memberikan napas kehidupan tanpa terlihat
pada gunung aku belajar kekokohan
menjadi tiang bagi bumi
pada laut aku belajar ketegaran
memberikan rahasia kedalaman hati


pada alam aku belajar betapa besar makna ciptaanNya
pada alam aku belajar betapa Allah Maha Pencipta
menciptakan segala sesuatu dengan alasan yang baik
meski mungkin terlihat buruk di mata manusia
seperti kepompong yang mengajarkan pada kita tentang sebuah proses
merubah kita menjadi lebih baik.

ini hanyalah aku dan alam yang kulihat dengan hatiku 
dan mensyukuri segala nikmat dari Sang Pencipta.
 

dan darimu sahabat aku belajar menjadi manusia yang lebih baik 
dengan berbagi ilmu dan cinta karena ALLAH SWT.



(AM)

Minggu, 24 Oktober 2010

Meretas badai menuai hikmah

CATATAN HATI:
           Meretas badai menuai hikmah


Hidup tak selamanya indah, itu adalah sebuah kepastian. Karena hidup adalah perjuangan, dan Tuhan memberikan manusia akal pikiran agar bisa berfikir untuk menyelesaikan masalahnya, semakin memahami arti hidup maka, hidup akan mudah dalam genggamanmu. Sebuah pengalaman adalah harta yang berharga untuk menjalani kehidupan kita selanjutnya, kepahitan hanyalah sebuah cara agar kita tahu rasanya manis, rasa sakit adalah proses agar kita bisa menikmati sehat, mensyukuri dan menjaganya.

"Di dunia yang pusparagam ini tiap manusia mengeluh bagai serunai. Kerinduan akan sahabat yang mau mengerti telah membuat diri merana, hingga menyenandungkan lagu yang menyayat hati. Daratan, lautan, gunung serta pepohonan, semua diam membisu, juga langit, surya dan rembulan. Jauh di lazuardi biru sana bintangbintang memang tidak terbilang, tapi masing-masing lebih kesepian dari yang lainnya, bagai kita yang tiada daya dan bergalau di kolong langit ini."

Ada saatnya kita menemukan sebuah kenyataan yang tidak bisa ditolak, sebuah takdir yang telah tertulis di Lauh Mahfuz, apakah mungkin untuk kita menggugatnya pada Tuhan? atau mempertanyakan kenapa mesti aku? Sebuah kesia-siaan yang hanya membuat kita malu di depanNya. Dirimu tidak pernah kekurangan karena memang tak ada satu pun di dunia ini yang milik kita, semua adalah titipan, semua adalah cara Tuhan menilai sejauh mana kita bisa bersyukur dan ikhlas.

"Aku ini fana, maka karuniai aku baka
 Aku ini tanah maka karuniai aku langit
 Kaulah Cahaya yang abadi
 dan kami, para lelatu api
 hanya berwujud sesaat
 dan itupun saat Kau pinjamkannya!"



(AM)





 

Sabtu, 23 Oktober 2010

Rahasia hati sang rembulan

daundaun telah melukiskan cinta
rumput tak lagi menyebarkan syair hidup
bahkan debu tak mengerti
kenapa jejakjejak itu selalu di situ
pohon pun gagal memahami hembusan angin


kukirim pesan lewat kata dan mata berbunga
menelusuri lantunan dinding jiwa
membuka rahasia rembulan dan cerita sinarnya
dapatkah kau tangkap biasnya di jelujur hati
sebelum sang fajar menyembunyikan di cakrawala pagi

sendiri,
menyendiri bersama perih
menarikan irama kesunyian di langit malam
bercerita pada hujan
tentang airmata dan tawa
karena rembulan hanya ingin berkata:
"hatiku bukan batu ataupun salju"
(...hanya masih menunggu)



(AM)

Jumat, 22 Oktober 2010

Biarkan ku kembali






aku menepi
pada sebongkah batu
menahan panas dan dingin
tahuntahun
pengembaraan
pencarian akanMu
terlalu jauh ku melangkah
hingga gelas kehidupan
beranjak kosong
kini
ku kembali pulang
ke tempat selama ini sebenarnya
diriMu berada
: hatiku….









(AM)

Rabu, 20 Oktober 2010

Tentang Cinta Dan Sayang

Catatan Hati:
                   Tentang Cinta Dan Sayang


"Cinta mengubah kepahitan menjadi manis
 tanah dan tembaga menjadi emas
 yang keruh menjadi jernih
 si pesakitan menjadi sembuh
 penjara menjadi taman
 derita menjadi nikmat"
 kekerasan menjadi kasih sayang
(Jalaludin Rumi)

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”  (Sapardi Djoko Damono)

“Cinta itu laksana air pancuran yang digunakan roh pengantin sebagai siraman ke dalam roh orang-orang yg kuat, membuat mereka bangkit dalam doa di antara bintang-bintang di malam hari dan senandung pujian di depan matahari di siang hari.’  (Khalil Gibran)

"Maka cintaku sayang, kucoba menjabat tanganmu
Mendekap wajahmu yang asing, meraih bibirmu di baalik rupa
Kau terlompat dari ranjang, lari ke tingkap yang
Masih mengandung kabut, dan kau lihat di sana"
(Chairil Anwar)


"Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu"
(Rabiatul Al Adawiyah)

Masih banyak lagi sajaksajak cinta yang telah tercipta dari penapena emas para penyair, entahlah tema cinta sepertinya tidak pernah habis jadi inspirasi para pencipta kata-kata indah di bumi ini dari jaman ke jaman.

Apa sebenarnya cinta itu?


pertanyaan itu sering muncul di benak saat seseorang bertanya apakah kau cinta aku?
I LOVE YOU, ICH LIEBE DICH, SARANGHE,  TI AMO, WO AI NI, AISHITERU, AKU CINTA KAMU, berbagai macam ungkapan cinta yang juga tidak bisa menjelaskan apa arti cinta itu sebenarnya. Dan apa perbedaannya dengan sayang, bukankah mereka sama-sama sebuah rasa dari wujud manusiawi?

Seorang sahabat pernah berkata, cinta dan sayang adalah rasa yang sama dengan unsur yang berbeda, Cinta sebentuk rasa kepada ketiadaan yang ada, lahir tanpa bentuk, tanpa wujud sebuah keyakinan akan sebuah rasa, wujud rasa pada Sang Pemilik Cinta.
Sedangkan sayang adalah rasa memiliki, wujud yang ada pada nyata, keinginan menyimpan dan menjaganya, lebih luas cakupannya, seperti sayang pada sesama, sayang pada binatang, sayang pada kekasih, sayang pada benda-benda yang kita dapatkan dengan keringat sendiri, sayang pada diri sendiri.
Entah benar atau salah yang jelas cinta tidak akan habis digali dan di jadikan inspirasi bagi karya-karya indah manusia, karena Tuhan memang memberikan cinta itu untuk manusia agar mereka lebih mencari tahu dan mengenal apa itu cinta dari sumbernya secara langsung yaitu Pencipta cinta itu sendiri, Allah yang Maha memiliki cinta.

Maka jika kau bertanya apakah aku mencintaimu?
Maafkan aku sayang cintaku cuma satu dan hanya untuk yang Satu
Biarkan aku menyayangimu
karena aku ingin merasakan wujudmu dalam dekapanku
...bukankah itu sudah cukup bagimu?


"pada embun yang mengejar matahari
 kutitip lantunan tentang cinta untuk-mu
 hanya pada yang satu"

 (AM)

Selasa, 19 Oktober 2010

Hitam



bercakap-cakap dengan gerak hujan
ku renungi daun-daun basah
pada pohonan yang selalu mengaduh
gerimis mengalir sepanjang nafas



kulabuhkan wajah yang gelisah
pada runcing bukit dan semak
  mendakimu, seperti memanjati lereng sepi
ku masuki kegelapan
dengan abjad-abjad yang buram
tapaki jejak lusuh 
dan mengoyak malam

berdiri, menapaki batu karang 
dari gelombang ke gelombang ku terhempas
alirkan airmata ke penjuru waktu dan sepi
lautan bangkit kearahku
liarkan ombak dan cadas batu karang

antara tangis dan senyum
lantunan deru hujan membanjiri mimpi
tak kulihat lagi jalan panjang
karena mataku terendam 
sepanjang banjir itu

namun,
jalan hitam ini 
masih kutanam  bunga
selalu kuciumi cinta
sekali lagi kupanggil nama-mu 
bersama bianglala dan airmata  
menguras asa ku





(AM) 

Senin, 18 Oktober 2010

Memahami mu




aku ingin memaknaimu 
dengan cinta dan airmata
beribu syair telah aku tafsirkan
tak ada yang sampai kepadamu
pada diam nyala lilin 
kubayangkan, ketenangan
hingga lelah matahari menunggu 
pada langkahmu, 
yang kutemukan hanya kabut 
dan lilin padam


masih memaknaimu
matahari memelukmu
ketika sinar menutupi mata
aku tak tahu, 
kenapa, pada jendela tidurmu
tertuang gairah cinta?
ingin kumasuki segenap tidur dan mimpimu
namun, selimut jiwamu menutup rapat semua pintu 

masih berusaha memaknaimu
bagaimana ku labuhkan
bisikbisik daunan di hatimu
sebab, mawar yang merekah di wajahmu
tak lagi bicara tentang bunga
namun sayap-sayap rindu takkan lepas
hanya karena patah

lalu, bagaimana ku harus memahamimu
dengan hujan dan hembusan angin?

(memahami seseorang tidaklah semudah membaca sebuah buku)



(AM) 

Sabtu, 16 Oktober 2010

Dia

Dia.. 
fatamorgana tanpa keabadian
berjuta realita semu ditampilkan
tertutupi topeng keemasan
senyum keramahan
mata berbinar menawan dan FANA 
 

Dia..
dalam nyata tanpa kepalsuan
tangisan-tangisan tertahan
pekikan tanpa suara
terkucil di balik pintu kegelapan
disingkirkan..terasingkan
dikemas sunyi...dikuyah kepiluan
 

Dia..
tak berjejak karena tak menjejak
melayang seperti angin hanya terasa hembusan
agar tak ada mata menatapnya kasihan
karena dia bukan pesakitan dalam ruang kotak
 

Dia..
terlalu sibuk dalam ketidakpastian
diselimuti angan dan khayalan
imaji liar yang saling bertabrakan
mimpi-mimpi usai dan belum tergapai
tujuan fana yang makin membelai
 

Dia..
jadi karang karena hempasan gelombang 
jatuh, tersungkur, terjerembab, merangkak dan berdiri lagi
rapuh, tegar, menangis, tertawa dalam satu lagu usang
berontak, pasrah dan bermunajat dalam taqdir pena Ilahi
 

Dia..
tak menjamah cerita-cerita berbunga 
mencipta sebuah dunia untuk dirinya
menulis goresan-goresan terdalam jiwa
berharap, tidak berakhir jadi ORANG KALAH 
 

Dia hanyalah seorang WANITA
dan dia...





(AM)

Catatan Hati:

              Harga Sebuah Kejujuran  


Dimanakah letak kejujuran itu?
     
      Sebuah pelajaran tentang kejujuran yang sangat berharga adalah saat kita kehilangan seseorang. Kejujuran dan kehilangan sebuah keterkaitan yang menghantarkan diriku pada sebuah pelajaran, sepahit apapun sebuah kejujuran kita harus berani mengatakannya, meskipun kita kehilangan namun masih tersisa sebuah kebanggaan bukan penyesalan.
     Harga sebuah kejujuran sangat mahal, saat kejujuran tergadaikan kita tidak akan mampu untuk menebusnya kembali, karena kebohongan demi kebohongan akan terus mengikatmu hingga akhirnya kau tercekik sendiri, bahkan saat kau berkata jujurpun akan menjadi sebuah kebohongan bagi orang lain karena kau pernah berbohong padanya. Jangan salahkan orang yang tidak percaya kepadamu, karena itulah harga sebuah kejujuran; KEPERCAYAAN, dan tidak mudah untuk mendapatkannya.

Saat ini, jujur aku sudah kehilangan…dan tidak akan mudah untuk mendapatkanmu kembali, mungkin takkan pernah akan kembali….




“Terdiam, dengan seribu kata yang bermain di ujung lidahku. Menunggu, untukku keluarkan atau kutelan kembali. Beribu kali kutelan kembali karena ku tak punya nyali.”





(AM) 

Kamis, 14 Oktober 2010

Getar hujan

pada matamu,
ku alamatkan ayat kehidupan
gejolak yang gelayuti hati
pada jarak batasi diri
hingga rindu rasuki jiwa

oh laut begitu curam untuk kuterjuni 
begitu hitam dan pekat

kuhabiskan waktuku 
bersama gerimis menikam wajah
menikmati tiap bulirnya, perih
resapi alur yang mengalir
hingga sungai ke jantungku 

dalam getar gemerincing 
nyanyian alam
lukiskan berjuta gurat kepedihan
ingin kutatap wajahku 
lewat getar hujan
maknai diri dalam keterasingan
kuak tabir luka dan airmata
dan membalutnya 
dengan senyuman dan tawa





(AM) 

Rabu, 13 Oktober 2010

Kesepian Rembulan


ku ikrarkan kesepian
dalam gelombang dan tangis
yang menaklukan
sayap-sayap kehidupan

rembulan
tertutup awan kelam
yang meredup tanpa sinar
terombang-ambing di titian malam
tak jua bintang menemani

langit fajar
di cakrawala pagi
menutup malam
menghilangkan jejak rembulan
biarkan tenggelam
dalam ombak kepedihan
menggariskan airmata
kesendirian


(AM)

Selasa, 12 Oktober 2010

Bulan yang berembulan

akulah bulan yang berembulan
setia di langit kelam
sendiri dan menyendiri
bersinar dan menyinari
meski,
mata bumi tidak melihat dan menyadari

akulah bulan yang berembulan
berikan cahaya
disetiap titian jalan
dimanapun kakimu berpijak
hingga kau temukan kembali sebuah jejak
yang tertinggal dalam hatiku

akulah bulan yang berembulan
tetap bersinar
meski kadang redup
tertutupi awan kelabu
namun aku,
tak henti menemani
malammu yg dingin

akulah bulan yang berembulan
kan menghilang saat fajar menjelang
 namun ku pasti kembali
saat gelap menyelimuti bumi
hanya agar kau dapat menemukan jalanmu kembali

(Akulah bulan seperti yang kau inginkan, tetap bersinar meski kau tak lagi disini. Namun,  kau selalu bisa melihatku dalam nyata dan imaji, mungkin hanya mungkin, kau melihat sinarku malam ini..)

[AM]