Malam tanpa kata

ada hati terluka
tertikam pada jiwa
diam tanpa kata

ada hati tersiksa
menikam sebuah jiwa
tanpa sengaja

bagaimana diammu kuterjemahkan?
di matamu air gemerisik kusemayamkan
kulemparkan lautan
dan biarkan bergelombang
agar ombak memecah kesunyian

diammu menikamku lebih dalam
melebihi pekatnya malam
menunggu malam dalam diam

metamorfosa hati

 by : Andi Metta

الَّذينَآمَنُواوَتَطْمَئِنُّقُلُوبُهُمْبِذِكْرِاللهِأَلابِذِكْرِاللهِتَطْمَئِنُّالْقُلُوبُ

 (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah..Ingatlah, hanyadenganmengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.

(Ar-Ra'd : 28)

dari sunyi yang mati

tempat kurangkai puisi

ujung waktu mengikis ingatan

dalam tiap lipatan

kubah hati pelipur lara

antarkan aku ke tepian jiwa

lewat doa malam tanpa suara

perjalanan

hijrah ke ufuk cahaya

damai…

lagu rindu

by : Andi Metta

kuruncingkan kerinduan pada daun basah
yang mendesah karena gelisah
keheningan bagai lagu merdu
menarik putus benang waktu

izinkan aku tertidur
menyusulmu ke alam abstrak
dimana segalanya bisa bertemu
pastikan dirimu di sana agar kita jadi satu

Airmata kemarau

Terima kasih kepada Kang Ganjar Noor (seniman Bandung) yang sudah membuat puisi saya menjadi enak di dengar...

Airmata telah terhenti

Di persimpangan jalan sunyi

Luka perih mengkristalkan darah

Di atas gelisah

Tanah makin gersang dan berbatu

Melukai mataku

Dengan keperihan jarum waktu

Tak ada rinai semua beku

Airmata telah jadi kemarau

Di musim hujan yang parau

Bagianmu

 by: Andi Metta

darimu aku ada
lewat setitik sperma
berbalut cinta, dan
keajaiban tanpa kata

aku bagianmu yang tercipta
jejak yang tertinggal pada nama
terikat darah yang mengaliri arteri
dulu, kini, hingga nanti

 

Just want to say:

THANK YOU

LOVE YOU

MISS YOU

ALWAYS.....





In Memoriam
ANDI UMAR
BIN
ANDI M ASSAF
(Juli '46-Feb '96)