dengan cinta dan airmata
beribu syair telah aku tafsirkan
tak ada yang sampai kepadamu
pada diam nyala lilin
kubayangkan, ketenangan
hingga lelah matahari menunggu
pada langkahmu,
yang kutemukan hanya kabut
dan lilin padam
masih memaknaimu
matahari memelukmu
ketika sinar menutupi mata
aku tak tahu,
kenapa, pada jendela tidurmu
tertuang gairah cinta?
ingin kumasuki segenap tidur dan mimpimu
namun, selimut jiwamu menutup rapat semua pintu
bagaimana ku labuhkan
bisikbisik daunan di hatimu
sebab, mawar yang merekah di wajahmu
tak lagi bicara tentang bunga
namun sayap-sayap rindu takkan lepas
hanya karena patah
dengan hujan dan hembusan angin?
(memahami seseorang tidaklah semudah membaca sebuah buku)
(AM)
mengapa harus selalu dengan air mata jika masih mungkin memaknainya dengan sisa2 kegembiraan yang masih ada, apakah belum cukup air mata yang telah tertumpah selama ini ??
BalasHapusini adalah kumpulan puisi yg lalu, memang banyak airmata saat menulisnya meski sekarang pun masih ada airmata namun, senyum juga mulai merekah di di halaman jiwa sang rembulan....:)
BalasHapuscinta adl memahami, kau mencintainya ya..hmmm..manis sekali..:)
BalasHapusYasmin...hahay...sebuah pengalaman dalam memahami seseorang...dan ternyata memang tidak mudah...terima kasih untuk selalu hadirmu sahabat...:)
BalasHapus