SELAMAT MENYELAMI HATI

Rebah,rapuh,terbang,apung, apa saja...

kuingin segala itu hadir dan tidak sia-sia,

seperti hadirnya kita tanpa sua.



SELAMAT MENYELAMI HATI

Minggu, 22 Januari 2012

Tentangmu Yang Selalu Manis #15HariNgeblogFF


Tepat pukul 5 sore waktuku pulang kerja. Aku membayangkan perjalanan pulang yang sangat panjang,  karena kemacetan lalu lintas ibukota yang sudah begitu parah. Tapi aku teringat dirimu yang pasti sedang menantiku kembali. Membayangkanmu saja aku sudah tidak sabar untuk segera sampai di rumah.

Seperti yang kuduga,  kamu dengan setia menantiku. Begitu aku membuka pintu kau langsung menyambutku dengan sapaanmu yang khas. Aku selalu menyukai sambutanmu yang menurutku teramat manis. Di tengah segala rutinitas kehidupanku yang begitu menjemukan, kehadiranmu menimbulkan ekstase berbeda. Membuatku tiba-tiba merasa, kesepian ini tak lagi terlalu menyiksa.

“Apa kabarnya kamu hari ini, manis?” tanyaku, saat membuka sepatuku.

Kamu memperlihatkan wajah lucu yang membuatku tertawa. Selalu saja, kamu mampu membuatku lupa dengan keletihan tubuhku setelah seharian menaklukan ibukota. Aku merebahkan tubuh di sofa, kau mengikutiku dan merebahkan tubuhmu di pangkuan. Sikapmu yang begitu manja, sangat menggemaskanku. Seringkali kamu membangunkanku di pagi hari dengan ciuman yang bertubi-tubi. Kali ini kamu menciumi jari-jariku, membuatku kegelian. “Ah, kamu memang paling bisa menghiburku.”

Aku mengelus-elus kepalamu dan aku tau kamu sangat menyukainya. Kita sama-sama terdiam menikmati saat-saat itu. Lalu tiba-tiba duduk tegak memandangku, kamu seakan ingin memberitahuku saat ini sudah waktunya kita untuk makan malam. Andai tak ada dirimu, mungkin aku akan membiarkan diriku kelaparan. Aku tak suka makan sendirian rasanya terlalu menyedihkan.

“Apakah kamu sudah lapar, manisku?”

Kau mengangguk dengan manja dan aku tertawa. Kita makan malam berdua sambil menonton televisi. Malam makin menua dan mataku pun makin ingin terpejam. Kamu masih saja setia menemaniku, duduk manis di sisiku. Malam ini aku menginginkanmu menemaniku tidur di ranjang sepiku.

“Ayo kita tidur, sayang!” ajakku, sambil berjalan menuju kamar.

Kau memandangku dengan manja dan mengikutiku dari belakang. Kita telah sama-sama rebah di atas kasur. Tubuhmu menempel hangat ketubuhku. Aku mengusap kepalamu dan kaupun mulai tertidur.

“Bangunkan aku besok pagi yah manis!” bisikku pelan

Kau menggerak-gerakan kepalamu dan menjawab, “Meeeoong.” Ah, Manis kau memang kucing kesayanganku yang teramat manis.


(AM)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar