SELAMAT MENYELAMI HATI

Rebah,rapuh,terbang,apung, apa saja...

kuingin segala itu hadir dan tidak sia-sia,

seperti hadirnya kita tanpa sua.



SELAMAT MENYELAMI HATI

Kamis, 06 September 2012

Bye



Kau tertunduk dalam kebisuan saat kita duduk berhadapan. Hampir dua puluh enam bulan kita berpisah kau masih saja terlihat tampan untukku. Tak ada yang berubah selain wajahmu kini di tumbuhi bulu-bulu halus yang justru makin membuatmu kelihatan manis.

Dua tahun kebersamaan kita harus berakhir saat kau memilih menerima pernikahan yang diatur orang tuamu. Saat itu aku hanya bisa menerima tanpa berkata-kata apa-apa. Hatiku hancur, butuh waktu setahun untuk aku melupakan segala tentang kita.

Tiba-tiba kau hadir kembali. Di kita biasa menghabiskan masa-masa bahagia kita akhirnya kita bertemu kembali.

“Apa kabar Aldi?” tanyaku membuka percakapan.

“Aku rindu padamu,” jawabmu gugup.

Aku hanya bisa membalasmu dengan senyum. Terlalu banyak cerita yang telah kita lewati. Tapi semua itu telah kukubur dalam masa lalu.

“Apakah kau tak rindu aku, sudahkah kau melupakanku?” tanyamu penuh rasa penasaran.

“Aku pernah merindukanmu tapi sekarang tidak lagi,” jawabku singkat.

“Tapi aku tak pernah berhenti melupakanmu, sayang.”

“Aku tak ingin mengingatmu lagi.”

“Kenapa? Apa kau masih membenciku karena meninggalkanmu,” tanyamu putus asa.

“Bukan Aldi, karena saat ini aku sudah mempunyai istri. Kau hanya bagian masa lalu yang harus kulupakan. Aku tak mau keluargaku tahu bahwa aku pernah mencintai seorang pria.” Jawabku terus terang. Lalu segera meninggalkannya. Meninggalkan masa laluku yang hitam.

(AM)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar